Wanita Haid, Bisakah Tetap Menjalankan Rukun Haji dan Umrah?

Kategori : Umrah, Tips, Haji, Ditulis pada : 11 Desember 2022, 05:13:41

Wanita dikaruniai fitrah yang berbeda dengan pria, salah satunya adalah harus mengalami yang namanya menstruasi atau haid setiap bulannya. Banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh wanita ketika masa haid terutama dalam aktivitas ibadah, karena salah satu syarat mengerjakan ibadah yaitu suci dari hadas dan najis. Sedangkan darah haid termasuk hadas besar, sehingga kegiatan ibadah bisa dilakukan saat seseorang sudah bersuci (thaharah).

64.jpg

Photo by Maria Teneva on Unsplash

Jadi, bagaimanakah jika seorang wanita yang sedang menunaikan ibadah haji dan umrah kemudian ia memasuki masa haid? Apakah hajinya sah, serta bagaimana cara mengatasinya? Mungkin sebagian dari kita belum mengetahui ilmu dan informasi yang lengkap tentang hal tersebut. Berikut akan diuraikan bagaimana cara mengatasi situasi seseorang yang haid saat melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Agar ibadah haji dan umrah makin maksimal, yuk simak informasinya sampai akhir!

Bolehkah Menjalankan Rangkaian Ibadah Haji dan Umrah Saat Haid?

Ketika melaksanakan ibadah haji maupun umrah, ada ritual ibadah yang tidak boleh dikerjakan yaitu thawaf. Hal ini didasarkan pada hadits, dari Aisyah ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda,

“ Kerjakan apa saja yang dikerjakan oleh orang yang menunaikan ibadah haji kecuali thawaf di tanah suci hingga engkau suci.” (HR. Muslim)

Dalam hadits Rasulullah yang lain menyebutkan, “Thawaf mengelilingi Ka’bah adalah shalat. Oleh sebab itu jangan banyak bicara di dalamnya.”

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa thawaf yang merupakan salah satu rukun haji serta umrah, bentuk ibadahnya serupa dengan shalat, yang syarat sahnya harus dalam keadaan suci atau terbebas dari hadas kecil maupun hadas besar. Sedangkan haid termasuk ke dalam hadas besar, sehingga harus menunggu suci untuk bisa mengerjakan thawaf.

Dalam hadits dari Aisyah yang lain, bunda Aisyah menceritakan pengalamannya ketika perjalanan beribadah haji bersama Rasulullah, lalu ia mengalami haid. 

“Aku ikut dalam haji wada’ bersama Rasulullah SAW, saat sampai di Makkah, aku mengalami haid sehingga tidak bisa melakukan thawaf di Ka’bah dan tidak menjalankan rukun sa’i. Akupun menceritakan hal ini pada Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda, ‘Lepas gelunganmu, bersisirlah serta berniatlah ihram untuk melakukan haji’.” (HR. Bukhari)

65.jpg

Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash

Jadi, yang diharamkan untuk dilakukan saat wanita haid hanyalah rukun thawaf. Sedangkan bentuk ibadah yang lain seperti sa’i, wukuf di Arafah, bermalam di Mina dan Musdalifah tetap boleh dilakukan.

Terdapat beberapa pendapat tentang pelaksanaan haji seorang wanita ketika sedang haid, terutama dalam hal thawaf ini. Menurut madzhab Syafii, seorang perempuan yang sedang haid boleh mengerjakan rangkaian ibadah haji kecuali thawaf, dan harus menunggu hingga keadaanya suci baru melakukan thawaf.

Berbeda menurut madzhab Hanafi yang berpendapat bahwa mengerjakan thawaf harus dalam kondisi suci. Maka, apabila seorang wanita yang sedang haid melakukan thawaf, maka thawafnya sah namun harus membayar dam atau denda. Landasannya adalah firman Allah, “Hendaknya mereka mengerjakan thawaf di sekitar Ka’bah.” (QS. Al-Hajj: 9)

Pendapat lainnya, apabila seorang wanita menunaikan haji lalu ditengah-tengah haid, maka thawafnya boleh diwakilkan oleh orang yang sudah melakukan thawaf. Pendapat terakhir, boleh dengan mengonsumsi obat yang bisa mencegah atau menghentikan haid untuk sementara waktu. lalu ia bersuci dan melanjutkan thawaf.

Hal yang Harus Dilakukan Agar Ibadah Haji dan Umrah Tetap Berjalan Lancar Ketika Haid

Nah, agar ibadah haji Anda berjalan dengan lancar, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan. Berikut tipsnya:

-Seorang perempuan yang mengalami haid ketika haji, mencoba untuk menerima dengan keikhlasan ketentuan Allah yang terjadi. Menyadari benar bahwa hal tersebut merupakan ketentuan dari Allah, serta berusaha untuk menahan diri dari larangan ketika haid sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah.

-Memperbanyak mengingat kepada Allah, melaksanakan bentuk ibadah lain dalam rangkaian ibadah haji yang tidak dilarang dengan sungguh-sungguh contohnya sai, wukuf, mabit dan seterusnya.

- Apabila memilih opsi untuk mengkonsumsi obat pencegah haid, pastikan darah menstruasi benar-benar berhenti dan Anda dalam keadaan suci.

-Adapun yang membolehkan untuk tetap mengerjakan thawaf ketika haid, pastikan untuk membersihkan diri dan memakai pembalut yang aman agar darahnya tidak tembus dan mengenai masjid.

Nah, itulah beberapa hal terkait pelaksanaan haji dan umrah saat haid. Semoga dapat menambah ilmu dan informasi untuk Anda ketika mengalami hal tersebut saat menunaikan haji dan umrah..

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id