Memahami 5 Rukun yang Wajib Ditunaikan Saat Umrah
Umrah merupakan solusi bagi orang Islam yang ingin berangkat ibadah ke tanah suci, tetapi terkendala waktu tunggu ibadah haji yang cukup lama. Ibadah umrah biasa disebut haji kecil, karena syarat dan rukunnya tak jauh berbeda dengan ibadah haji. Perbedaan yang cukup menonjol terletak pada waktu pelaksanaan dan salah satu rukun yang hanya bisa dilakukan pada waktu berhaji yakni wukuf di Arafah.
Sebelum menjalankan ibadah umrah, ada baiknya Anda mempelajari terlebih dulu syarat dan rukun yang wajib dilaksanakan ketika berumrah. Dengan mempelajari apa saja rukun umrah, Anda dapat mengoptimalkan waktu untuk beribadah dengan cara yang benar.
Photo by ibrahim uz on Unsplash
Bahkan, bagi Anda yang baru meniatkan diri untuk umrah, memahami rukun umrah akan semakin mendekatkan cita-cita Anda agar segera mendapatkan undangan ke Baitullah. Bukankah Allah menilai usaha hamba-Nya yang senantiasa berikhtiar untuk mendekatkan diri kepada-Nya?
Nah secara singkat, syarat umrah adalah beragama Islam, baligh (dewasa), berakal sehat (tidak mengalami gangguan kejiwaan), merdeka, dan terdapat mahram khusus bagi muslimah.
Dilansir dari ihram.asia, ada 5 rukun ibadah umrah yang perlu Anda pelajari secara mendalam agar ibadah umrah Anda lancar. Apa saja rukun umrah tersebut? Mari simak selengkapnya berikut ini.
Memakai Pakaian Ihram dan Niat Umrah
Rukun yang pertama dilakukan ketikasaat umrah adalah ihram. Apa itu ihram? Ihram adalah memakai pakaian untuk umrah dengan syarat tertentu, antara lain tidak ada jahitan dan tidak mengenakan penutup kepala bagi laki-laki. Sedangkan bagi perempuan, ihramnya adalah memakaimengenakan pakaian yang menutup aurat. Tidak diperkenankan memakai penutup wajah atau masker dan sarung tangan ketika melaksanakan rukun umrah.
Selain itu, terdapat banyak larangan ketika berihram, di antaranya:
- Berhubungan suami istri selama berihram, termasuk bercumbu atau mencium, melihat wanita dengan syahwat.
- Mengkhitbah dan melangsungkan pernikahan
- Memotong kuku
- Mencukur seluruh rambut
- Memakai wewangian atau parfum
- Memakai pakaian selain ketentuan pakaian ihram seperti: pakaian yang berjahit dan memakai penutup kepala untuk laki-laki, memakai cadar atau niqab bagi perempuan
- Membunuh binatang buruan
- Memakan binatang hasil buruan yang ia juga ikut dalam perburuannya
Jika Anda melanggar larangan yang telah disebutkan, maka ibadah umrah Anda tetap sah namun dengan syarat. Yaitu harus membayar dam berupa memberi makan orang dhuafa selama 7 hari, dengan seekor kambing, atau berpuasa selama 3 hari.
Setelah memakai pakaian ihram, maka Anda harus berniat umrah dan mengambil miqat. Untuk tempat miqat sudah ditentukan masing-masing menurut asal negaranya, jamaah asal Indonesia bisa mengambil miqat di Dzul Hulaifah, Bir Ali dan Tan’im.
Rukun Ihram memberikan hikmah bahwa sebelum menunaikan ibadah, kita harus benar-benar mensucikan diri, melepas segala atribut entah itu gelar, harta kekayaan, terlepas siapapun diri kita ketika di luar umrah. Karena pada dasarnya, semua manusia sama di hadapan Allah SWT kecuali amal ibadah yang menjadi pembedanya. Kita perbaiki niat umrah kita hanya semata-mata beribadah mengharap ridho dari Allah.
Thawaf Mengelilingi Ka’bah
Rukun yang kedua adalah thawaf. Thawaf adalah mengelilingi ka’bah, jumlah putarannya adalah sebanyak tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad. Perlu diingat, untuk sekali putaran arahnya melawan arah jarum jam. Sehingga, posisi ka’bah bisa dipastikan tetap berada di sebelah kiri jamaah ketika melakukan thawaf.
Gerakan thawaf ini memiliki arti tersendiri, berjalan mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali menggambarkan bagaimana rotasi bumi. Kita bisa merasakan kebesaran Allah, yaitu adanya perputaran waktu siang dan malam dan kehidupan terus berjalan. Selain itu, thawaf mengingatkan kita untuk selalu lebih dekat kepada Allah tidak hanya sekali, namun terus menerus 7 hari dalam seminggu, bahkan sepanjang.
Sa’i, Berlari-lari Kecil Antara Bukit Shafa dan Marwa
Rukun yang ketiga adalah sa’i. Pada rukun ini, Anda diwajibkan berlari-lari kecil antara dua bukit yaitu bukit Shafa dan Marwa.
Sa’i ini dilakukan sebanyak 7 kali dimulai dari bukit shafa dan berakhir di bukit Marwa. Dianjurkan untuk sa’i sebanyak 7x bolak-balik tanpa jeda tanpa diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain diluar Sa’i misalnya pergi ke kamar mandi, dan seterusnya.
Foto oleh Shams Alam Ansari dari Pexels
Dari rukun Sa’i ini kita dapat belajar dari Siti Hajar, ibunda nabi Ismail, untuk tetap berusaha dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan mendatangkan solusi atas segala permasalahan. Mungkin solusi tidak datang dari arah yang kita sedang tuju, tapi yakin bahwa Allah telah menyiapkan takdir yang terbaik.
Tahallul, Mencukur Rambut
Rukun yang keempat adalah tahallul. Tahallul merupakan rangkaian kegiatan terakhir dalam rukun umrah. Kegiatannya adalah mencukur sebagian atau seluruh rambut. Bagi laki-laki dianjurkan mencukur seluruh rambut, sedangkan untuk perempuan cukup dengan memotong sebagian rambutnya secara merata. Dengan dilakukannya tahallul, maka telah berakhir rangkaian umrah Anda.
Tertib
Rukun terakhir adalah melaksanakan keseluruh rangkaian dari rukun umrah secara tertib atau berurutan. Jadi, Anda diperkenankan untuk membolak-balik urutan ketika melaksanakan rukun umrah sesuka hati.
Nah, itulah urutan rukun umrah yang perlu kita pelajari sebelum melaksanakan ibadah umrah. Ternyata cukup singkat ya? Jangan sampai kita tidak tahu apa yang harus dikerjakan bahkan ketika telah berada di tanah suci.
Semoga artikel ini bisa membantu Anda semua yang tengah mempersiapkan ataupun merencanakan umrah, agar nantinya umrah Anda berjalan dengan tiada halangan suatu apapun dan insyaAllah mabrur.